preloader
Scroll to top
Komplek Suluh Town House, No.17 Jalan Suluh, Sidorejo Hilir, Medan Tembung Medan City, North Sumatera 20222
cs@passiondesigns.co.id

Pendekatan Above The Line, Below The Line dan Through The Line

Anda pasti pernah melihat iklan brand di televisi dan terngiang ngiang dengan iklan tersebut kan?

Mungkin awalnya Anda tidak mengenal brand tersebut, tapi lama-kelamaan iklan tersebut justru melekat kuat di ingatan Anda, bahkan hingga iklan tersebut tidak lagi ditayangkan.

Dan tidak menutup kemungkinan bahwa iklan tersebut membuat Anda tertarik dengan produk yang ditawarkan dan membelinya.Iklan-iklan tersebut merupakan bagian dari aktivitas marketing. Aktivitas marketing pada dasarnya dibagi menjadi 3 pendekatan, yaitu above the line, through the line dan below the line.

Daftar Isi:

  1. Above The Line Marketing
  2. Below The Line Marketing
  3. Through The Line Marketing
  4. Kesimpulan

Above The Line Marketing

ATL atau Above The Line Marketing adalah aktivitas marketing yang menjangkau pasar yang lebih luas (tidak spesifik). Karena ini ditujukan kepada masyarakat umum.

Ini dilakukan dengan menggunakan metode media massa. Misalnya dengan televisi, radio, billboard, media cetak, dan sebagainya.

Berorientasi pada hasil penjualan bukanlah tujuan utama dari ATL Marketing. 

Aktivitas marketing ini sebenarnya lebih berfokus untuk memperkenalkan dan memberi informasi terkait produk yang ditawarkan, membangun dan memperkuat brand.

Karena tidak adanya interaksi langsung, itu artinya media yang digunakan harus menarik perhatian dan dapat menyampaikan pesan dengan jelas, baik dari segi suara, desain visual dan lainnya.

Jika media yang digunakan mengandalkan suara atau musik, tentu harus membuat nada yang menarik, dan simpel agar mudah diingat orang dan mudah dinyanyikan.

Tapi jika media yang digunakan mengandalkan gambar atau karya desain grafis, itu artinya sangat penting memperhatikan setiap elemen visual dan penempatannya dengan baik. Buat sesuatu yang menonjol dan eye-catching.

Contoh ATL Marketing

Televisi

Tayangan iklan di televisi menjangkau banyak audiens, baik  lokal, nasional, hingga internasional. Dan juga memiliki hubungan yang lebih baik dengan audiens karena gambar bergerak dengan audio lebih disukai daripada gambar diam atau audio saja.

Seperti iklan Shopee yang sering menampilkan modelnya dengan gerak tarian dan jingle yang justru bisa membuat orang tertarik meniru dan bahkan mengingat lirik dari jingle Shopee. Apakah Anda salah satunya?

Tapi yang pasti iklan kreatif Shopee tersebut berhasil membuat banyak orang lebih aware dengan brand tersebut.

Billboard

Kamu pasti tahu kan Erigo kan?

Iklan brand lokal Erigo yang muncul di billboard Times Square, New York belum lama ini ramai dibicarakan di berbagai media sosial.

Iklan ini meninggalkan kesan tersendiri, baik dari segi pesan maupun desain tampilannya. Selain mendapat banyak perhatian, brand tersebut jadi semakin dikenal banyak orang.

Hal ini meningkatkan awareness setiap orang yang melihat billboard tersebut terhadap brand Erigo.

Memang pemasangan iklan di billboard tidak bisa membuat kita berinteraksi langsung dengan audiens, dan ada kemungkinan iklan kita justru tidak terlalu diperhatikan. Jika dilihat pun mungkin hanya sepersekian detik saja.

Untuk itu Anda harus lebih kreatif lagi. Buatlah tampilan secara desain visualnya benar-benar semenarik mungkin, yang berpotensi menimbulkan ketertarikan audiens.

Penting memperhatikan dari segi estetika. Anda harus bisa menentukan kombinasi warna dan memilih font yang tepat.

 

Below The Line Marketing

BTL atau Below The Line Marketing adalah aktivitas marketing yang menargetkan audiens yang lebih spesifik. Karena tujuannya memang untuk menarik customer potensial dan menciptakan customer yang loyal.

Dan karena sifatnya yang lebih personal, BTL ini juga dikenal sebagai strategi marketing langsung, di mana customer bisa merasakan, menyentuh dan berinteraksi langsung. 

Berbeda dari Above The Line Marketing, penerapan Below The Line Marketing ini lebih berfokus pada konversi atau hasil penjualan.

Biasanya melibatkan event, sponsorship, email marketing, dan media lainnya yang bersifat personal.

Contoh BTL Marketing

Sponsorship

Wardah adalah brand kosmetik kecantikan yang menargetkan para wanita sebagai customernya. Brand yang satu ini tak jarang hadir berpartisipasi mensponsori beberapa event yang sebagian besar hadirinnya adalah wanita.

Dan pada event tersebut brand Wardah juga diberi kesempatan untuk membuat stand, memajang setiap produk yang mereka di depan stand mereka sendiri.

Sehingga ini memungkinkan target sasarannya tidak hanya melirik, tapi juga menyentuh, mencoba dan bahkan membeli produk mereka.

 

Through The Line Marketing

Awalnya aktivitas pemasaran dibedakan, ada yang melalui pendekatan secara massal (ATL) dan yang melalui pendekatan secara spesifik (BTL).

Namun kemudian, karena persaingan yang semakin ketat dan perkembangan teknologi, muncullah istilah TTL atau Through The Line Marketing yang mencakup penggunaan kedua, yaitu ATL dan BTL.

Tujuan dari TTL ini juga adalah meningkatkan awareness sekaligus meningkatkan hasil penjualan. Jenis media yang digunakan pun beragam.

Tiap media tentu punya karakteristik audiens yang berbeda. Itu artinya Anda harus memperhatikan setiap aspek penting dalam masing-masing media yang digunakan.

Jika Anda menggunakan media yang mementingkan aspek desain visual, maka Anda disarankan mencari penyedia jasa desain grafis yang profesional. Agar bisa mendapat hasil yang baik.

Contoh TTL Marketing

360˚ Marketing
Ini bisa dilakukan dengan berbagai media, seperti televisi, radio, email, media sosial, website, media digital lainnya dan media cetak.

Misalnya bisa dengan membuat iklan di televisi, kemudian menyisipkan voucher belanja untuk menciptakan customer yang loyal. Atau bisa juga dengan mempromosikan lewat brosur yang kemudian mengarahkan customer ke media sosial atau website Anda.

Jadi intinya, dengan aktivitas marketing ini tidak hanya mengandalkan satu jenis media saja.

Kesimpulan

Masing-masing aktivitas marketing di atas tentu punya kelemahan dan kelebihan.

ATL bisa menjangkau pasar yang lebih luas, tapi tidak ada jaminan kembalinya biaya dikeluarkan tidak pasti. Karena belum tentu dari 9 dari 10 orang audiens menjadi customer Anda.

Sebaliknya, meskipun Below The Line Marketing menjangkau pasar yang lebih kecil, tapi karena karakteristik targetnya lebih spesifik maka peluang terjadinya konversi atau transaksi lebih besar.

Dan kelebihan dari kedua aktivitas marketing di atas juga bisa Anda dapatkan dengan melakukan Through The Line Marketing, di mana Anda bisa menggunakan berbagai macam media bahkan bisa menargetkan pasar yang luas maupun yang lebih spesifik.

Yang perlu diingat adalah pendekatan apapun yang Anda gunakan, pastikan bisa mencuri perhatian audiens.

Menurut Anda, kira-kira pendekatan mana yang lebih efektif untuk bisnis kamu?

Pelajari dulu dengan baik sebelum membuat keputusan ya!

~

Passion Designs adalah salah satu agensi desain grafis yang menawarkan jasa desain logo orisinal dan berkualitas. Kami sudah menangani 1427 klien per Juli 2020, diantaranya adalah Dirjen Jendral Pajak, Universitas Teknologi 10 Nopember, Teh Botol Sosro, dan lainnya. Anda bisa melihatnya di halaman portfolio.

Kami juga menawarkan garansi 100%  uang kembali jika Anda merasa hasil desain yang kami berikan tidak cocok.

Langsung aja geser ke paling bawah halaman ini untuk melihat informasi kontak kami.

maskot sion passion designs

WhatsApp Us