Tak sedikit contoh branding yang buruk yang bisa kita lihat. Apalagi dengan adanya Internet, banyak orang yang secara bebas mengungkapkan pendapat/penilaiannya tentang baik buruknya suatu brand.
Itulah kenapa branding itu penting. Faktanya, branding mencakup semua bisnis Anda, baik itu bagaimana customer berpikir tentang bisnis Anda dan apa yang dapat Anda berikan kepada mereka.
Ada beberapa kesalahan bisa merusak reputasi perusahaan Anda. Apa aja itu?
Yuk, simak artikel ini hingga akhir!
Daftar Isi:
- Apa Itu Branding yang Buruk?
- Cara Menghindari Branding yang Buruk
Apa Itu Branding yang Buruk?
Branding adalah proses membentuk brand, mencakup hal-hal yang bertujuan menimbulkan persepsi tertentu di pikiran orang tentang suatu perusahaan atau produk..
Branding yang buruk dapat diartikan adanya persepsi buruk di pikiran customer tentang suatu brand.
Kesalahan yang Anda lakukan dalam proses branding, bisa saja membuat perusahaan Anda jatuh ke kehancuran total.
Apa saja contoh hal yang bisa menyebabkan branding yang buruk? Berikut ini contohnya.
1. Pesan Iklan yang Buruk
Ketika pesan dari iklan produk kita justru menyiratkan makna negatif dan berujung menyinggung perasaan orang lain, tentunya akan berdampak buruk juga bagi perusahaan Anda.
Masih ingatkah Anda dengan iklan Nivea yang pernah ditarik karena dianggap rasis? Iklan produk deodoran Invisible ini menggunakan slogan white is purity atau putih adalah kemurnian lengkap dengan sosok seorang perempuan berkulit putih.
Ini dianggap diskriminatif terhadap perempuan yang tidak berkulit putih. Hingga banyak kalangan di media sosial mengeluhkan konotasi rasis dalam iklan Nivea tersebut.
Coba bayangkan, berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh Nivea untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Anda tentu tidak ingin mengalami hal yang sama kan?
2. Logo yang Buruk
Ini mengarah ke logo yang instan dan amatir. Logo instan ini biasanya hadir karena keinginan si pemiliki bisnis untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu, uang, tenaga dan pikiran seminimal mungkin.
Namun siapa sangka ternyata tanggapan masyarakat bermunculan bahwa ada konotasi negatif pada logo perusahaan tersebut.
Dan logo amatir ini adalah logo yang dibuat oleh seseorang yang sebenarnya tidak paham betul proses pembuatan logo (tidak profesional di bidang desain grafis).
Mungkin pada akhirnya logo yang dibuat sendiri tadi selesai. Tapi bagaimana dengan kelayakannya? Apakah logonya dapat bertahan untuk beberapa tahun ke depan? Apakah masih cocok bila perusahaan mengalami perkembangan?
3. Target Pasar yang Salah
Menarik perhatian orang-orang yang tidak memungkinkan menjadi customer adalah kesalahan.
Contohnya perusahaan Anda memproduksi pakaian bayi, tapi Anda justru berusaha menarik perhatian semua kalangan, termasuk orang dewasa yang sebenarnya bahkan belum punya anak.
Padahal idealnya, Anda fokus kepada para orangtua yang punya bayi. Ciptakan rasa ingin dan butuh mereka terhadap pakaian bayi, tawarkan keunggulan dari produk Anda, serta ciptakan rasa urgensi agar mereka segera beli.
Jika Anda menarik perhatian atau berusaha menawarkan produk Anda kepada target pasar yang salah, ini hanya akan menghabiskan biaya yang sia-sia. Pada akhirnya merugikan perusahaan Anda.
4. Tidak Mempunyai Keunikan
Brand yang terlihat terlalu generik (seperti brand lain di industri sejenis pada umumnya) tentu tidak ideal.
Anda mungkin bertanya-tanya, ‘kriteria yang seperti apa sih brand yang bisa dianggap generik’. Pada umumnya bisa seperti berikut ini.
- Menggunakan template desain dari platform gratis ke semua media
- Meniru logo brand lain
- Mempunyai nama yang terdengar mirip dengan kompetitor.
- Menawarkan produk yang sama dengan kompetitor, tidak ada keunggulan dari segala aspek.
- Menetapkan target pasar yang sama dengan kompetitor
Semakin terlihat generik brand Anda, semakin kurang spesialnya brand Anda di mata target customer.Ini artinya semakin kecil kesempatan Anda untuk menarik perhatian mereka serta terikat dengan mereka secara emosional.
Kalau seperti ini, bagaimana Anda bisa mendapat customer yang loyal?
5. Tampilan Website dan Sosial Media yang Buruk
Pilihan desain yang buruk bisa menimbulkan persepsi negatif bagi pengguna saat mengakses website Anda atau mengunjungi laman sosial media Anda.
Ini akan berdampak buruk juga pada brand Anda. Karena ini mengarah pada ketidakpercayaan calon customer Anda, yang pada akhirnya mempengaruhi penurunan penjualan.
Misalnya warna teks dan warna background yang memiliki kontras yang hampir sama sehingga membuat pembaca sulit membaca postingan Anda.
Atau tidak ada penekanan visual pada tujuan tertentu di postingan Anda, baik itu promo atau info penting seputar produk Anda.
Sebenarnya masih banyak hal lain yang memungkinkan terjadinya branding yang buruk. Namun pada umumnya yang sering dilakukan adalah lima hal di atas.
Cara Mencegah Branding yang Buruk
Lalu bagaimana cara menghindari terjadinya kesalahan dalam branding?
Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Melibatkan Seluruh Karyawan
Untuk mencapai suatu tujuan, tentu perlu kerja sama tim. Dengan melibatkan karyawan Anda, mencari titik kesalahan, meminta feedback mereka, Anda bisa saja berhasil menghentikan kesalahan fatal yang mungkin terjadi.
Bisa saja ada pengetahuan karyawan Anda yang dapat menyelamatkan perusahaan Anda dari dampak branding yang buruk.
Anda tahu bahwa branding dan marketing sangat berkaitan. Persepsi apa yang ingin Anda tanam di benak target customer Anda (branding), tentunya harus disesuaikan dengan apa yang Anda sampaikan kepada mereka (marketing).
Di sini perlu kerja sama antar anggota internal perusahaan agar melakukan hal yang sama demi mencapai satu tujuan.
Keterlibatan karyawan Anda ini akan menjadi suatu kehormatan bagi dirinya, karena membuatnya merasa penting sehingga berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan.
2. Pilihlah Desainer yang Tepat
Dalam branding tentunya Anda membutuhkan desainer untuk merancang keseluruhan identitas visual perusahaan Anda, mulai dari logo, warna korporat, stationery, hingga media promosi.
Selain bagus secara estetika, desainer yang kamu pilih harus membuat desain visual berdasarkan hasil riset sehingga aman digunakan dan sesuai dengan kepribadian perusahaan Anda.
Desainer bisa merupakan bagian dari tim Anda, seorang freelancer, atau berasal dari perusahaan penyedia jasa desain.
Ada banyak penyedia jasa desain logo brand yang bisa kita temui, namun mencari yang tepat bukanlah hal yang simpel. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mencari jasa desain logo brand yang tepat.
3. Menentukan Kriteria Customer Secara Spesifik
Setelah produk atau jasa, sekarang saatnya kita menentukan kriteria customer yang ingin kita layani. Kriteria customer juga harus spesifik.
Jika kita jualan pakaian balita, pada umumnya kriteria customer idealnya adalah para orangtua. Benar, tapi kurang spesifik.
Bagaimana jika kita hanya fokus melayani para orangtua yang kemampuan ekonominya di atas rata-rata, alias orang kaya. Ini lebih spesifik.
Namun coba untuk berpikir out-of-the-box. Jika kita bisa menemukan kriteria customer yang tidak terpikirkan oleh kompetitor, ini akan menjadi sebuah kesempatan emas.
Bagaimana jika kita bukan fokus pada orangtua, melainkan mereka yang baru saja menjadi seorang kakek atau nenek? Ide yang menarik bukan?
4. Berorientasi ke Masa Depan
Brand itu ibaratkan investasi. Anda tidak mungkin melakukan investasi tanpa memikirkan ke depannya.
Sebagai pemilik bisnis, tentunya Anda ingin mengembangkan perusahaan Anda, membuka cabang di dalam negeri atau bahkan hingga ke mancanegara.
Maka itu, lakukanlah riset yang diperlukan untuk memperluas brand Anda secara global.
Apakah penamaan atau logo Anda tidak bermakna negatif di negara lain?
Akankah logo Anda tetap bisa merepresentasikan brand Anda walaupun zaman berubah pesat atau justru cenderung cepat terlihat kuno?
Anda juga bisa belajar dari masa lalu. Carilah materi branding, panduan gaya, dan desain masa lalu. Paling tidak, ini akan membantu Anda tidak terhindar kesalahan di masa lalu.
5. Berkaca dari Kompetitor
Branding tanpa belajar dari pesaing Anda, jelas ini salah. Karena proses branding sendiri bertujuan untuk meningkatkan keberadaan dan kredibilitas brand Anda. Intinya adalah bagaimana Anda bisa berbeda dari yang lain.
Untuk mengantisipasi adanya kesamaan, maka perlu mencari informasi seputar kompetitor kemudian ciptakan hal yang berbeda dari mereka.
Jika ditemukan ternyata brand Anda sangat mirip dengan kompetitor, bisa menimbulkan masalah hukum dan pelanggaran merek dagang.
Anda juga bisa belajar dari kesalahan branding yang dilakukan oleh kompetitor agar tak melakukan hal yang sama.
~
Passion Designs adalah salah satu agensi desain grafis yang menawarkan jasa desain logo orisinal dan berkualitas. Kami sudah menangani 1427 klien per Juli 2020, diantaranya adalah Dirjen Jendral Pajak, Universitas Teknologi 10 Nopember, Teh Botol Sosro, dan lainnya. Anda bisa melihatnya di halaman portfolio.
Kami juga menawarkan garansi 100% uang kembali jika Anda merasa hasil desain yang kami berikan tidak cocok.
Langsung aja geser ke paling bawah halaman ini untuk melihat informasi kontak kami.