Teori Gestalt dilatarbelakangi oleh adanya persepsi visual di balik proses desain logo.
Perlu kita ketahui bahwa pemahaman terhadap persepsi visual adalah kunci untuk memahami kecenderungan mata audiens dalam melihat suatu pola visual.
Persepsi visual yaitu proses pembuatan pola di mana orang memahami gambar melalui organisasi dan makna (pengenalan).
Pengaplikasian teori Gestalt menjadi metode persepsi visual yang paling akurat, teruji, dan bisa dikatakan masih relevan hingga saat ini.
Apa itu teori Gestalt? Dan apa sebenarnya yang bisa Anda dapat dengan mengaplikasikannya pada desain logo Anda?
Mari kita bahas di artikel ini!

Daftar Isi:
- Apa Itu Gestalt ?
- Prinsip-Prinsip Gestalt Beserta Contohnya
- Similarity
- Closure
- Figure and Ground
- Impossible Figure
- Manfaat Pengaplikasian Teori Gestalt
Apa Itu Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori psikologi yang mengatakan bahwa seseorang akan mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Teori Gestalt dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943) bersama rekan-rekannya. Teori ini dapat menjelaskan kecenderungan persepsi yang terbentuk di benak seseorang atau bisa dianggap sebagai ilusi optik.
Hal ini dimungkinkan karena kemampuan indra kita yang menghasilkan bentuk, di mana
ada kumpulan garis dan kurva, kita bisa melihat dan mengenali keseluruhan bentuknya.
Semakin kuat kejelasan bentuk, semakin efektif desainnya. Sehingga akan menyebabkan audiens melihat beberapa kali sampai muncul pemahaman.
Prinsip-Prinsip Teori Gestalt Beserta Contohnya
Sebelum merancang logo, penting bagi desainer untuk terlebih dahulu memahami
bagaimana orang mengatur informasi visual ketika mereka melihat gambar atau objek.
Dipercaya bahwa ada kecenderungan manusia untuk mengorganisasi stimulus yang terpisah menjadi pengelompokan yang berdasar pada beberapa hal.
Dan ini akan mempengaruhi cara melihat sesuatu dan sudah ada sejak awal atau dibawa sejak lahir.
Kecenderungan tersebut menjadi pengelompokkan yang berdasar pada beberapa hal yang merupakan prinsip-prinsip dalam teori Gestalt yang banyak diterapkan dalam logo antara lain Similarity, Closure, Figure Ground, dan Impossible Figure.
Similarity (Kemiripan)
Similarity adalah teori yang menjelaskan bahwa objek-objek yang bentuk/elemennya sama/mirip akan dilihat sebagai satu kelompok tersendiri.
Jadi jika terdapat kemiripan dalam hal warna, bentuk, ukuran, tekstur, orientasi, kecerahan, dan sebagainya pada suatu objek, maka elemen-elemen tersebut cenderung akan diamati sebagai suatu kesatuan.
Contohnya logo The University of Manchester, di mana ada elemen warna yang sama pada ‘EST’ dilihat sebagai satu kelompok objek tersendiri. Sehingga EST 1824 terlihat seperti singkatan dari ESTABLISHED 1824 yang artinya didirikan tahun 1824.
Closure (Ketertutupan)
Closure adalah teori yang menjelaskan bahwa kita akan melengkapi suatu objek menjadi sesuatu yang utuh meski sebenarnya tidak komplit.
Persepsi kita sangat tergantung dari fokus pandangan kita, sehingga bagian yang terbuka akan otomatis dianggap suatu kesatuan yang tertutup
Ketika melihat huruf atau angka yang terpotong, audiens seolah disuruh menyempurnakannya sehingga membentuk kata atau angka tertentu.
Saat melihat suatu objek yang terdiri dari garis-garis terputus pun tanpa sadar kita menggabungkan dan melengkapinya sehingga menjadi satu objek yang utuh.
Contohnya logo Bank Negara Indonesia (BNI 46). Secara otomatis otak kita akan melengkapi sendiri bagian yang terpotong sehingga membentuk angka 46 yang utuh.
Figure and Ground (Sosok dan Latar)
Prinsip ini menjelaskan bahwa otak kita bisa melihat foreground objek (latar depannya) atau background-nya (latar belakangnya), atau keduanya dapat dilihat sebagai objek.
Di mana kita akan melihat suatu figur yang menonjol diantara objek-objek yang lain, bisa karena sifatnya memang mencolok atau karena dengan sengaja kita memusatkan perhatian pada objek tertentu.
Contohnya logo Carrefour. Pertama kali mata kita akan memperhatikan bidang yang berwarna merah dan biru. Kemudian bila diperhatikan lebih dalam lagi, kita bisa melihat ada huruf ‘C’ di antaranya.
Impossible Figure
Objek yang tidak mungkin dibuat dalam dunia nyata tiga dimensi.
Contohnya logo Renault. Jika dilihat dari bentuk, arah cahaya dan bayangannya sebenarnya ini adalah objek yang tidak mungkin di dunia nyata.
Manfaat Pengaplikasian Teori Gestalt
Emangnya apa sih manfaatnya jika logo didesain berdasarkan teori gestalt?
Ternyata selain bagi desainer, teori Gestalt ini juga bisa bermanfaat bagi pemilik bisnis.
Bagi desainer, menerapkan prinsip gestalt dapat membuat karya logonya jadi berkesan lebih smart. Kita tahu bahwa desainer berperan sebagai pemberi solusi dalam komunikasi visual.
Teori gestalt ini tentu membantu desainer dalam menciptakan solusi tersebut bagi para pemilik bisnis. Yaitu dengan menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihat.
Penerapan gestalt pada logo bisa memberi kepuasan mata dan imajinasi, juga membawa pesan bahwa kita dapat menciptakan solusi dari beberapa perspektif.
Jadi kelebihannya bagi pemilik bisnis, yaitu bisa menarik perhatian customer dan mengajak mereka berinteraksi dengan desain lewat kemampuan analisis dan kecerdasan visual spasialnya.
Tanpa sadar, ada kegembiraan dan antusiasme bagi audiens yang berhasil menemukan gambar tersembunyi dan maknanya loh.
Dengan begitu hal ini akan terekam kuat dalam ingatan mereka sehingga menimbulkan kedekatan dan secara otomatis ingat pada entitas Anda, baik itu pada perusahaan atau produk Anda.
~
Passion Designs adalah salah satu agensi desain grafis yang menawarkan jasa desain logo orisinal dan berkualitas. Kami sudah menangani 1427 klien per Juli 2020, diantaranya adalah Dirjen Jendral Pajak, Universitas Teknologi 10 Nopember, Teh Botol Sosro, dan lainnya. Anda bisa melihatnya di halaman portfolio.
Kami juga menawarkan garansi 100% uang kembali jika Anda merasa hasil desain yang kami berikan tidak cocok.
Langsung aja geser ke paling bawah halaman ini untuk melihat informasi kontak kami.